Samsung: Tizen adalah inti dari platform IoT kami


Menurut Samsung Electronics, sistem operasi (OS) Tizen akan menjadi inti dari platform Internet of Things (IoT) yang mereka kembangkan. Sebagai 'The OS of Everything', Tizen akan memastikan semua perangkat Samsung akan terhubung satu sama lain dalam lima tahun kedepan.

"Kita sedang mempersiapkan Internet of Things, dan Tizen sebagai 'The OS of Everything' akan menjadi platform intinya," kata Choi Jong-deok (JD Choi), wakil presiden eksekutif dari Samsung Electronics Software Center, hari ini saat menjadi salah satu pembicara utama di SAS Forum Korea 2015.

SAS Forum Korea 2015 atau SAS 포럼 코리아 2015 diadakan hari ini di Grand Intercontinental Hotel di Samseong-dong, Seoul dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Tiga pembicara utama yang dihadirkan masing-masing Dr. John Brocklebank dari SAS Institute, JD Choi dari Samsung dan Nathan Falkenborg dari Visa untuk kawasan Asia utara untuk membahas tema utama "The Analythic of Things: IoT, Cloud Analythics, SAS on Hadoop."

JD Choi membawakan seminar berjudul "Vision for IoT & Analythics" untuk memperkenalkan platform IoT Samsung. "Era IOT sudah dimulai. Yang terpenting adalah semua hal (Things) akan 'terhubung' melalui Samsung Hub dan dimana terdapat banyak data yang akan dianalisa melalui koneksi cloud dan platform Big Data," katanya.

Menurut JD Choi, IoT akan diterapkan pada banyak sektor kehidupan, termasuk rumah (Smart Home), pendidikan (Smart Education), kesehatan dan lainnya. "Pada tahun 2017, 90% dari perangkat Samsung akan terhubung dengan IoT. Dan setelah lima tahun semua produk Samsung akan terhubung satu sama lain," katanya.

Samsung bekerjasama dengan banyak perusahaan global untuk membangun platform IoT yang terbuka. Jadi walaupun menggunakan Tizen sebagai inti dari platform IoT Samsung, JD Choi tidak menampik kemungkinan untuk juga bisa terhubung dengan perangkat pintar dengan OS lain seperti iOS, Windows dan Firefox yang menyediakan layanan serupa.


SAS sendiri sebagai tuan rumah adalah perusahaan penyedia layanan bisnis analisis global melalui cloud. Sekitar 200 orang tercatat menghadiri acara ini yang terdiri dari berbagai kalangan, baik bisnis, instansi pemerintah, akademisi, maupun pejabat di lingkungan IT.



Comments